HEADLINE

Pasar Kripto Indonesia Melesat, Transaksi Tembus Rp35 Triliun dan Investor Terus Bertambah

Pasar kripto di Indonesia mengalami perkembangan pesat

JURNAL SOLO, Jakarta - Ekosistem aset kripto di Indonesia terus menunjukkan geliat yang menjanjikan. 

Di tengah dinamika global dan ketidakpastian ekonomi, aset digital justru menjadi pilihan investasi yang makin dilirik masyarakat. 

Berdasarkan laporan terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi aset kripto nasional pada April 2025 mencapai Rp35,61 triliun, naik dari Rp32,45 triliun pada bulan sebelumnya.

Kenaikan ini tak hanya mencerminkan lonjakan angka, tetapi juga semakin menguatnya posisi kripto sebagai instrumen keuangan modern yang mulai diterima publik luas.

Pertumbuhan tidak hanya terlihat dari nilai transaksi. OJK mencatat bahwa jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 14,16 juta orang pada April 2025, naik dari 13,71 juta pada bulan sebelumnya. 

Sementara itu, jumlah aset kripto yang terdaftar di Indonesia kini mencapai 1.444 jenis—angka yang menunjukkan tingginya diversifikasi dan minat pasar terhadap berbagai jenis aset digital.

Di antara pelaku industri, INDODAX mencatat volume transaksi sebesar Rp15,24 triliun, atau setara dengan 42,83% dari total transaksi kripto nasional. 

Ini menjadikan INDODAX sebagai salah satu pemain utama dalam industri kripto Indonesia.

Menurut Antony Kusuma, Vice President INDODAX, pencapaian ini lebih dari sekadar angka. Ia menyebut pertumbuhan ini sebagai bukti bahwa pasar kripto Indonesia kian matang dan mendapat kepercayaan dari publik.

“Kenaikan jumlah aset dan investor bukan hanya soal angka. Ini adalah refleksi dari pemahaman yang makin dalam masyarakat terhadap potensi aset digital sebagai instrumen investasi yang valid dan terintegrasi dalam ekosistem keuangan modern,” ujar Antony.

Tren yang menarik adalah pergeseran cara pandang masyarakat terhadap kripto. Jika dulu kripto banyak dipandang sebagai alat spekulasi semata, kini semakin banyak investor menjadikan kripto sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.

“Diversifikasi investasi menunjukkan kesiapan pasar menyambut inovasi,” jelas Antony. “Sementara peningkatan investor menandakan pergeseran paradigma masyarakat yang mulai melihat kripto sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.”

Di tengah pertumbuhan yang cepat ini, regulasi menjadi tulang punggung penting. OJK telah memberikan izin resmi kepada 23 entitas kripto, termasuk bursa, lembaga kliring, dan pedagang aset kripto. 

Kepastian hukum ini diyakini menjadi fondasi utama dalam menciptakan ekosistem yang kredibel, transparan, dan aman bagi investor.

“Industri kripto saat ini berdiri di persimpangan antara teknologi, regulasi, dan edukasi publik. Keseimbangan antara ketiganya sangat krusial untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan,” tambah Antony.

Dengan tren positif yang terlihat sepanjang April 2025, pasar kripto Indonesia memperlihatkan proyeksi pertumbuhan yang sangat kuat.

Dukungan regulasi yang jelas, edukasi yang semakin luas, serta partisipasi publik yang terus meningkat menjadikan industri ini sebagai salah satu sektor yang paling dinamis di tanah air.

“Dengan dukungan regulasi, pelaku usaha dapat lebih fokus pada inovasi dan pengembangan layanan berkualitas, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan publik terhadap aset digital,” tutup Antony. [Yan]
Rekomendasi:
© Copyright 2025 - JURNAL SOLO