HEADLINE

Perayaan Hari Tari Dunia di Keraton Surakarta: Ketua LDA Apresiasi Dukungan Bos Wong Solo Group

Pertunjukan fragmen Kusumoyudho di Bangsal Smarakatha Keraton Surakarta Hadiningrat dalam rangka peringatan Hari Tari Dunia

JURNAL SOLO, Solo - Setiap tanggal 29 April, dunia memperingati Hari Tari Dunia (International Dance Day) sebagai bentuk apresiasi terhadap seni tari dari berbagai budaya. 

Di Solo, perayaan ini menjadi momentum penting yang tidak hanya dirayakan oleh pelaku seni, tetapi juga oleh institusi budaya seperti Keraton Surakarta Hadiningrat .

Selain dipusatkan di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, gelaran pementasan tari dalam rangka Hari Tari Dunia tahun ini juga digelar secara megah di komplek Keraton Surakarta Hadiningrat. 

Ini bukan kali pertama keraton ikut serta dalam perayaan tersebut, kerana tahun ini menjadi penyelenggaraan kedua kalinya.

Ini menunjukkan komitmen kuat keluarga dalem dalam melestarikan warisan budaya leluhur.

Dalam kesempatan tersebut, GKR Wandansari Koes Moeng, selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, menyampaikan bahwa partisipasi keraton dalam perayaan ini merupakan langkah penting untuk menghidupkan kembali tarian-tarian tradisional khas Kasunanan Surakarta.

“Kami ingin masyarakat luas bisa melihat langsung bagaimana keindahan tarian peninggalan raja-raja terdahulu,” ujarnya saat ditemui di Bangsal Smarakatha pada acara pementasan tersebut.

Pada perayaan tahun ini, Keraton Surakarta menampilkan dua tarian istimewa yakni Srimpi Lobong, sebuah ciptaan Sinuhun Pakubuwono VIII, dan Fragmen Beksan Kusumoyudho, hasil karya Sinuhun Pakubuwono IV. 

Dua tarian ini tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi namun juga sarat makna filosofis yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai luhur Jawa yang masih relevan hingga kini.


Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, GKR Wandansari atau Gusti Moeng memberikan apresiasi atas dukungan pemilik Wong Solo Group dalam peringatan Hari Tari Dunia di keraton

Tidak mudah memang mempertahankan tradisi dalam gempuran modernitas. Namun dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pihak swasta, turut memperkuat upaya pelestarian budaya tersebut. 

Salah satu sosok yang turut memberikan dukungan besar adalah H. Puspo Wardoyo, owner dari Wong Solo Group .

Puspo Wardoyo yang dikenal sebagai pengusaha kuliner sukses, diketahui juga sebagai sosok yang sangat peduli terhadap seni dan budaya Jawa.

Puspo Wardoyo dengan tulus membantu penyelenggaraan acara ini, sebagai komitmen dan kecintaannya terhadap budaya Jawa, yang kaya akan nilai-nilai filosofis.

Atas kontribusi dan kepedulian itu, Gusti Moeng menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ia bahkan menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung atas nama keluarga besar Keraton Surakarta Hadiningrat.

“Mewakili kerabat dalem, sentono dalem, dan para ahli lainnya, kami sampaikan terima kasih kepada Pak Puspo. Beliau telah banyak memberikan dukungan bagi berbagai kegiatan di keraton. Semoga beliau mendapatkan balasan yang setimpal dari Yang Maha Kuasa,” tutur Gusti Moeng.

Ke depannya, Gusti Moeng berharap agar Keraton Surakarta Hadiningrat dapat terus menjadi bagian aktif dalam perayaan Hari Tari Dunia. 

Selain sebagai wujud partisipasi global, hal ini juga menjadi cara efektif untuk menjaga eksistensi tarian tradisional yang kini semakin jarang ditampilkan di ruang publik.

“Semoga di masa mendatang, kita bisa terus menghadirkan tarian-tarian ini kepada masyarakat luas. Agar generasi muda tidak lupa dengan kekayaan budaya milik leluhur mereka sendiri,” harapnya. (Lam)

Baca Juga
© Copyright 2022 - JURNAL SOLO