HEADLINE

Bersama Hadapi Tantangan Industri, Politeknik Indonusa dan Piksi Ganesha Perkuat Sinergi

Direktur Politeknik Indonusa Suci Purwandari bersama Kolonel Timbul dari  Lembaga Farmasi PUSKESAD (LAFI AD) Bandung, usai penandatanganan MoU. 

JURNAL SOLO, Bandung – Dalam upaya memastikan lulusan pendidikan vokasi mampu menjawab kebutuhan industri yang dinamis, Politeknik Indonusa Surakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Politeknik Piksi Ganesha Bandung. 

Bertempat di kampus Politeknik Piksi Ganesha, kegiatan ini mengangkat tema "Penguatan Kolaborasi dan Pengembangan Kurikulum Berbasis Industri" sebagai langkah konkret membangun sinergi antarlembaga pendidikan vokasi.

FGD dihadiri oleh jajaran pimpinan kedua institusi, termasuk Direktur Politeknik Indonusa Surakarta, Ir. Suci Purwandari, M.M., Ph.D., dan Wakil Direktur Politeknik Piksi Ganesha, Ai Susi Susanti. 

Diskusi berlangsung dinamis dengan pembahasan mendalam mengenai penyusunan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, pengelolaan laboratorium bertaraf profesional, serta strategi penjaminan mutu pendidikan.

Direktur Politeknik Indonusa menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan. 

"Kami berharap hasil FGD ini menjadi fondasi untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga adaptif terhadap tantangan dunia kerja yang terus berkembang," ujarnya. 

Kolaborasi ini juga membuka peluang kerja sama strategis, seperti program Praktik Kerja Lapangan (PKL), pengembangan aktivitas kemahasiswaan, dan pertukaran praktik baik antarlembaga.

Tidak hanya berhenti pada FGD, Politeknik Indonusa Surakarta juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Farmasi PUSKESAD (LAFI AD) Bandung. 

Penandatanganan ini diwakili oleh Kolonel Ckm Dr. apt. Timbul Partogi H. Simorangkir, yang menegaskan bahwa kerja sama ini akan memberikan mahasiswa kesempatan magang langsung di lingkungan farmasi militer, sekaligus akses riset di bidang teknologi kesehatan.

"Kolaborasi ini memperkaya pengalaman akademik mahasiswa dan memperkuat peran pendidikan vokasi sebagai jembatan antara kampus dan industri farmasi yang berorientasi pada kebutuhan nasional," kata Kolonel Timbul. 

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperdalam teori, tetapi juga merasakan dinamika kerja di sektor kesehatan strategis.

Kegiatan ini menjadi momentum reflektif atas pentingnya kurikulum yang responsif terhadap perkembangan industri. 

Politeknik Indonusa Surakarta dan Politeknik Piksi Ganesha sepakat untuk terus mendorong integrasi antarlembaga, baik dalam pengembangan kurikulum, penguatan laboratorium, maupun pengelolaan mutu pendidikan.

Kolonel Timbul menambahkan, "Kerja sama dengan LAFI AD juga membuka cakrawala baru bagi mahasiswa untuk memahami tanggung jawab sosial dan profesionalisme di sektor kesehatan militer." 

Hal ini sejalan dengan visi pendidikan vokasi yang inklusif, tidak hanya menjawab kebutuhan pasar kerja, tetapi juga mendukung ketahanan nasional.

Politeknik Indonusa Surakarta menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas jaringan kemitraan, baik dengan sesama institusi pendidikan tinggi maupun lembaga profesional. 

Langkah ini menjadi bagian dari transformasi sistem pendidikan vokasi yang berfokus pada kompetensi nyata, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi berkelanjutan.

"Ke depan, kami akan terus mendorong inovasi, memperkuat kerja sama, dan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan tantangan global," tutup Direktur Politeknik Indonusa.

Dengan kolaborasi strategis ini, pendidikan vokasi Indonesia semakin menunjukkan perannya sebagai garda terdepan dalam menghasilkan tenaga kerja unggul yang siap menghadapi era industri 5.0 dan kebutuhan pembangunan nasional. (Sik)
Baca Juga
© Copyright 2022 - JURNAL SOLO