HEADLINE

Inovasi Baru KTM Politeknik Indonusa Surakarta, Tak Hanya Sekedar Identitas tapi Bisa Buat Belanja

KTM Politeknik Indonusa Surakarta bisa berfungsi sebagai dompet elektronik

JURNAL SOLO, Solo - Perkembangan teknologi digital telah merambah ke berbagai lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan. 

Salah satu wujud nyata adaptasi tersebut hadir di Politeknik Indonusa Surakarta, yang menghadirkan inovasi baru bagi civitas akademika, khususnya mahasiswa baru. 

Kini, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) tidak hanya berfungsi sebagai identitas resmi, tetapi juga sekaligus sebagai dompet elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Selama ini, KTM hanya dikenal sebagai kartu identitas yang menegaskan status seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. 

Namun, dengan inovasi terbaru Indonusa, fungsi kartu ini berkembang jauh lebih luas. KTM kini menjadi alat transaksi non-tunai yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas, baik di dalam maupun luar kampus.

Dengan begitu, mahasiswa tidak perlu lagi membawa banyak uang tunai atau kartu tambahan, karena cukup menggunakan KTM sebagai solusi praktis dan aman.

Inovasi KTM baru ini sudah mulai dinikmati mahasiswa baru Tahun Akademik 2024/2025. Sejak awal perkuliahan, mereka diperkenalkan pada ekosistem transaksi digital yang sederhana namun efektif. 

Hal ini membantu mahasiswa lebih mudah dalam mengatur keuangan, sekaligus mendukung gaya hidup cashless yang semakin berkembang di masyarakat modern.

Direktur Politeknik Indonusa Surakarta menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen kampus dalam menciptakan lingkungan akademik yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Kami ingin memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus. KTM bukan hanya sekadar kartu identitas, tetapi juga memudahkan mahasiswa dalam bertransaksi,” ujarnya.

Dengan sistem pembayaran digital, transaksi menjadi lebih cepat, transparan, dan aman. Mahasiswa tidak perlu khawatir kehilangan uang tunai atau repot mencari uang kembalian. Semuanya cukup dilakukan dengan satu kartu yang mereka bawa setiap hari.

Lebih dari sekadar alat transaksi, pemanfaatan KTM sebagai dompet elektronik juga menjadi bagian dari proses pendidikan tidak langsung bagi mahasiswa. 

Di era transformasi digital, mahasiswa dituntut untuk terbiasa menggunakan layanan berbasis teknologi, termasuk dalam urusan finansial.

Kebiasaan ini akan sangat bermanfaat ketika mereka terjun ke dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat. 

Dengan KTM e-money, mahasiswa belajar mengatur keuangan secara lebih rapi, terbiasa dengan pembayaran elektronik, dan memahami pentingnya keamanan data digital.

Langkah Politeknik Indonusa Surakarta ini sekaligus menunjukkan keseriusan institusi pendidikan tinggi dalam menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0. 

Dunia pendidikan tidak hanya dituntut memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk mahasiswa yang siap beradaptasi dengan perubahan.

Pemanfaatan KTM sebagai dompet elektronik membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar teori, melainkan juga ruang untuk merasakan langsung bagaimana teknologi bekerja dan membantu kehidupan sehari-hari. [Bang]
Rekomendasi:
© Copyright 2025 - JURNAL SOLO