JURNAL SOLO, Solo - Keraton Surakarta Hadiningrat kembali menggelar Sekaten Art Festival 2025, sebagai rangkaian dari perayaan Sekaten dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
Digelar di Sitihinggil Utara Keraton Surakarta, festival ini berlangsung setiap malam pukul 19.00–22.00 WIB dari 29 Agustus hingga 5 September 2025 mendatang.
GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, menegaskan bahwa festival ini kini telah menjadi agenda budaya tahunan di keraton.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah berjalan selama lima tahun berturut-turut. Untuk tahun 2025, pentas berlangsung mulai 29 Agustus lalu dan akan berakhir pada tanggal 5 September mendatang,” ujar Gusti Moeng, saat ditemui di Sitihinggil pada Senin 1 September 2025.
Menurutnya, keberlanjutan ini menjadi bukti bahwa masyarakat dan para pelaku seni masih memiliki antusiasme tinggi dalam merawat tradisi.
Setiap tahun, jumlah sanggar yang terlibat terus bertambah, bahkan ada yang datang dari luar Solo untuk ikut serta.
Dalam kesempatan itu, Gusti Moeng menyampaikan apresiasi besar kepada masyarakat serta para sanggar seni yang aktif mengirimkan anak didik mereka.
Menurutnya, keterlibatan berbagai pihak adalah energi utama yang membuat Sekaten Art Festival tetap hidup.
Ia juga secara khusus memberikan apresiasi kepada H. Puspo Wardoyo, owner Kalipepe Land, yang dikenal konsisten mendukung berbagai kegiatan Keraton Surakarta.
“Selama ini Pak Puspo memang selalu rajin memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada keraton. Sehingga berbagai kegiatan yang diadakan di keraton ini bisa selalu berjalan lancar,” ungkapnya.
Peran swasta dalam mendukung pelestarian budaya, lanjutnya, menjadi bentuk nyata gotong royong di masyarakat.
"Semoga kerja sama dengan Kalipepe Land bisa terus terjaga. Bahkan mungkin lain kali kita bisa menggelar pertunjukan seni budaya di Kalipepe Land. Sehingga tidak hanya terpaku di keraton. Dan kami berdoa semoga Pak Puspo selalu sehat dan mendapat balasan yang lebih besar atas segala amal perbuatannya," tandas Gusti Moeng.
Malam keempat Sekaten Art Festival 2025 menghadirkan 12 tarian dari berbagai sanggar seni.
Anak-anak dan remaja tampil percaya diri di hadapan ribuan penonton, mempersembahkan gerak, busana, serta koreografi yang sarat makna.
Mulai dari tari klasik Jawa dengan pakem keraton, hingga kreasi kontemporer bernuansa tradisi, semua ditampilkan sebagai bukti bahwa seni tradisi masih relevan di tengah arus globalisasi.
“Kami dari Keraton Surakarta menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi para sanggar yang telah menampilkan anak-anak didiknya dalam Pentas Sekaten Art,” pungkas Gusti Moeng. [Bang]
Social Header