Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat bersama dengan Indra Leksono, Government Liaison and Community Relation Manager, dan para penerima penghargaan lainnya dalam Ajang Forum CSR Award 2025 |
JURNAL SOLO, Karawang — Sebagai pelopor dalam praktik bisnis berkelanjutan di kawasan ASEAN, SCG kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan sosial dan lingkungan melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi.
Keduanya berhasil meraih Peringkat Pertama Top Partner Award dan Peringkat Kedua Corporate Environmental Stewardship Award dalam ajang Forum CSR Award 2025 yang diselenggarakan di Gedung Graha Pupuk Kujang, Karawang, pada Selasa 3 Juni 2025.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengembangkan daerah sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam sambutannya, Dedi menekankan pentingnya memprioritaskan lingkungan sekitar perusahaan. “Jangan dulu ke tempat lain, yang deket dulu, cintai masyarakat yang dekat dulu,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Peramas Wajananawat, mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa bisnis dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial dan lingkungan.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis harus beriringan dengan pembangunan masyarakat di sekitarnya. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus berkontribusi dalam kemajuan lingkungan, sosial, dan tata kelola di Jawa Barat,” ujar Peramas.
Top Partner Award diberikan atas kontribusi investasi CSR terbesar dalam berbagai program, sedangkan Corporate Environmental Stewardship Award menjadi pengakuan terhadap konsistensi SCG dalam mengelola limbah, energi terbarukan, dan operasional ramah lingkungan.
PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi tercatat menjalankan lebih dari 80 program CSR dan pengembangan masyarakat setiap tahunnya, mulai dari:
- SCG GESARI (Gerakan Desa Berdikari): Pengembangan UMKM lokal berbasis potensi desa.
- SCG ASIK (Aku Suka Ikan): Program pencegahan stunting berbasis pangan bergizi.
- SCG Gempita (Gerakan Mencapai Cita): Program pelatihan keterampilan dan peningkatan kualitas SDM.
- Peningkatan infrastruktur: Kontribusi terhadap lebih dari 26,395 km perbaikan jalan di Sukabumi.
- Bidang pendidikan: Beasiswa, renovasi sekolah, serta pengadaan sarana air bersih.
Sebagai bagian dari penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), SCG meluncurkan program SCG Mentari pada 2023, yang bertujuan untuk membangun budaya pelestarian lingkungan sejak usia dini hingga ke masyarakat luas.
Program ini mencakup:
- Sekolah Generasi Mentari: Edukasi lingkungan di SDN Wangunreja, termasuk kelas ekonomi sirkular mingguan, program “Petani Cilik”, hingga pengolahan sampah menjadi dekorasi sekolah. Sekolah ini berhasil meraih Penghargaan Adiwiyata dari Bupati Sukabumi.
- SCG Warrior Mentari: Komunitas pemuda peduli lingkungan yang dilatih dalam pengelolaan sampah dan pelestarian alam.
- Pengelolaan sampah berbasis komunitas: Masyarakat diajak memilah dan menukar sampah rumah tangga dengan kebutuhan sehari-hari, yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi semen.
Wakil Ketua SCG Warrior Mentari, Syamsudin, menyatakan antusiasmenya terhadap dampak program tersebut.
“Dulu masyarakat membuang sampah ke sungai atau membakarnya. Sejak adanya SCG Mentari, sudah lebih dari 1 ton sampah berhasil kami kumpulkan dan manfaatkan,” jelasnya.
SCG menjalankan prinsip ESG 4 Plus sebagai kerangka utama keberlanjutan bisnis, yang mencakup:
- Set Net Zero: Menuju nol emisi karbon pada 2050.
- Go Green: Mendorong industri hijau.
- Reduce Inequality: Menekan ketimpangan sosial.
- Embrace Collaboration: Merangkul kolaborasi multipihak.
Semua dijalankan dengan prinsip keadilan dan transparansi, sebagai dasar operasional perusahaan di semua lini. [Ril]
Social Header