![]() |
| Tim Petracure dari HIMADKV ISI Surakarta |
JURNAL SOLO, Solo – Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, atau yang dikenal dengan HIMADKV (DKVISKA), mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional.
Mereka resmi menjadi satu-satunya tim organisasi kemahasiswaan (Ormawa) tingkat program studi yang akan mewakili ISI Surakarta dalam ajang bergengsi Abdidaya 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Keberhasilan ini diraih berkat program pengabdian masyarakat yang kaya konsep dan memiliki dampak nyata di lapangan.
Tim PPK Ormawa DKVISKA kini siap bertolak ke Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, untuk berkompetisi di tingkat nasional pada 4–7 Desember 2025 mendatang.
Program yang membawa DKVISKA lolos ke Abdidaya 2025 bertajuk PETRACURE.
Program ini berfokus pada Kelurahan Serengan, Surakarta, dengan tujuan utama mengubah perpustakaan kampung setempat menjadi pusat kreativitas dan literasi yang berdenyut bagi seluruh warga.
Athalya Saffa Nurjaman, Ketua Tim PPK Ormawa DKVISKA, menjelaskan bahwa program mereka adalah akselerasi pendidikan non-formal yang inklusif.
"Kami fokus pada satu tujuan: menjadikan Perpustakaan Serengan sebagai jantung literasi dan kebudayaan bagi warga," ungkap Athalya pada Selasa 25 November 2025.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tim DKVISKA menggelar serangkaian workshop yang memadukan keahlian seni visual dengan kebutuhan praktis masyarakat, antara lain:
- Workshop Tumpeng Mangkunegaran: Edukasi gizi sekaligus pelestarian kuliner tradisional.
- Workshop Blangkon Mini: Upaya menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis kerajinan lokal.
- Workshop 5R Berbasis Arduino: Peningkatan kesadaran lingkungan melalui integrasi teknologi.
- Pelatihan Mendongeng: Upaya peningkatan literasi dan kemampuan bercerita bagi anak-anak.
- Edukasi Pemasaran Digital: Pemberdayaan pelaku UMKM lokal agar siap bersaing di era digital.
"Tim kami menampilkan praktik terbaik yang sesuai dengan keahlian kami. Ini adalah representasi bagaimana seni dan budaya bisa memberikan kontribusi positif dan membangun peradaban," jelas Ipung Kurniawan Yunianto, M.Sn., selaku dosen pembimbing tim.
Abdidaya Ormawa adalah ajang tahunan yang memberikan apresiasi tertinggi bagi program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat terbaik oleh mahasiswa se-Indonesia. Di Malang, DKVISKA akan bersaing dengan perwakilan dari 67 universitas lainnya.
Meskipun persaingan ketat, Ipung Kurniawan Yunianto tetap optimis.
"Doa dan dukungan dari masyarakat Serengan adalah modal kami. Kami datang ke Malang bukan hanya untuk menang, tetapi untuk bertukar ilmu dan inspirasi, membawa pulang pembelajaran berharga untuk kemajuan bersama," pungkasnya. [Bang]


Social Header